Skip to main content

Mahasiswa Kok Diajak Sholawatan? Kampus Mpu Tantular "Kalahkan" STAIN Sejumlah Kampus bergilir mengajak sholawatan

Seri PadangBulan (125)

Mahasiswa Kok Diajak Sholawatan? Kampus Mpu Tantular "Kalahkan" STAIN
Sejumlah Kampus bergilir mengajak sholawatan

Berita dari Tulungagung hingga Jakarta :

------------------------------------------------------------------------

Meskipun bukan pandangan umum sebagaian besar mahasiswa STAIN (Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri), Tulungagung, namun ada yang menarik saat acara dialog dan Sholawat di Kampus ini, 25 Oktober 1998 lalu. Beberapa mahasiswa ・rotes・karena diajak sholawatan. ・ayak santri saja,・kata sekitar lima mahasiswa yang bergerombol di belakang.

Ini tentu saja berbeda jauh dengan apa yang terjadi kampus Universitas Mpu Tantular dan Universitas Indonesia saat acara yang sama digelar HAMAS (Himpunan Masyarakat Shalawat) beberapa saat lalu. Para mahasiswa tampak tetap semangat dan dengan khusu・ikut berdialog dan bershalawat.

Bahkan di kampus Universitas Mpu Tantular Jakarta---mahasiswa yang beragama Islam minoritas---, para mahasiswa sangat antusiasa. Saat dikumdandangkan bersama "Shalli wa sallim da'iman..", seorang mahasiswa sangat antusias memberi suluk dalam bahasa Sunda.

Acara yang diselenggarakan 10 oktober tersebut bahkan menyita waktu 3 jam dari 1,5 jam yang direncanakan. Hal yang sama juga terjadi di IAIN Semarang, 10 November lalu. Di Universitas Indonesia meskipun diikuti oleh ratusan mahasiswa, namun masih kalah khusu・dibanding di Universitas Mpu Tantular, Jakarta, meskipun karena faktor ada acara ・ementasan・yang sifatnya sangat berbeda dengan sholawatan. Karena Emha Ainun Nadjib, Hadad Alwi dan Tim HAMAS, ---kadang diiringi Mini Kiai Kaneng---selalu menempatkan diri sebagai ・ahabat・jamaah (penonton) untuk bersama-sama memuji Rasul dan Allah SWT.

Kalau acara khusus sholawatan seperti di Fakultas Ekonomi Unair Surabaya, F-MIPA Unair, STAND PRODIP, Jakarta, IKOPIN Bandung, Universitas Nasional, Jakarta, yang digelar sebelumnya, cenderung mahasiswa mengikuti dengan serius dan khusu・ Bahkan yang lebih menggembirakan di saat banyak kawannya berdemo, ratusan mahasiswa Fakultas Hukum Undip, Semarang dan IAIN Walisongo, Semarang juga masih bersedia berdiaolog dengan dingin bersholawat bersama.

"Beberapa kampus sudah mendaftar ingin mengadakan acara dialog dan Sholawatan ini. Misalnya, Unsoed, Purwokerto, UII Yogyakarta, UGM Yogyakarta untuk bulan Desember nanti, " papar Hilman Farikhi, Sekretaris HAMAS. Sedang untuk bulan ini mahasiswa yang akan menggelar acara sholawatan bersama adalah, Gabunganan Mahasiswa UKM Kerohanoian Islam Kampus Surabaya Barat di Universitas Wijaya Putra, di Poltek Unibraw, Malang, 28 November 1998, HMI Ponorogo di alon-alon Ponorogo, 29 November 1998. (yus)

Comments

Popular posts from this blog

MATI KETAWA CARA REFOTNASI(4)

Seri PadangBulan (87) MATI KETAWA CARA REFOTNASI Bagian 4 ------------------------------------------------------------------------ Jangan Mau Jadi Akar. Kalau Pohon tak Berbuah Blimbing Tidak ada satu forum, jamaah maupun komunitas rakyat yang tidak bertanya dan menggelisahkan soal lahirnya terlalu banyak partai politik dewasa ini. Saya wajib menjawab sebisa-bisanya. "Begini lho, pohon itu kalau tak ada akarnya kan tidak akan tumbuh. Partai yang akar dukungannya dari rakyat tidak mantap, tentu mati sendiri. Kita harus jadi akar pohon yang mana. Lha selama ini Anda-Anda sudah bertemu dengan parpol yang mana?" "Belum ada." "Belum ada parpol yang bertamu ke rumah Anda?" "Belum!!" "Belum ada parpol yang melamar hati rakyat?" "Belum!!" "Belum ada parpol yang melakukan pendidikan politik langsung di kampung Anda ini?" "Belum!!" Selama Orde Baru kebanyakan Anda menjadi akar pohon besar rindang namun tidak ada buah

BANI ZAHID VAN KAUMAN

Setetes makna dari Al-Quran bisa menjadi tujuh samudera ilmu bagi kehidupan kita. itu pun, kalau kita syukuri: La adzidannakum, akan Kutambah lagi, kata Allah. Lebih dari itu, tetes ilmu itu dengan kehidupan kita terus 'bekerja' untuk menjadi ilmu demi ilmu lagi. Sungguh Allah membimbing kita untuk menjadi 'arif (mengetahui) dan 'alim (mengerti), bahkan 'amil, pekerja dari pengetahuan dan pengertian dari-Nya itu. Maka, di hari kedua 'kopi Al-Quran', bertamulah ke rumah kontrakan saya seorang tua yang saleh. Bersepeda, memakai sarung, berpeci, sehat dan penuh senyum ceria. Betapa kagetnya saya! Sudah beberapa bulan ini saya straumatik' terhadap setiap tamu: begitu ada 'kulo nuwun' Iangsung saya merasa akan ditodong, dirampok, diperas . Tetapi kedatangan abah tua ini terasa sebagai embun yang menetesi ubun-ubun saya. Sambil rnenyalami beliau, saya bertanyatanya dalam .hati: "Pantaskah saya mendapat kehormatan ditamui seorang yang sampai usia s

MOHON BERSABAR

Seri PadangBulan (98) MOHON BERSABAR ------------------------------------------------------------------------ Markas Hamas, Padangbulan, Kiai Kanjeng, Cak Nun, (tempat program-program "Shalawat, Bernyanyi, Pendidikan Politik, Jamaah Ekonomi, Silaturahmi Kebangsaan danKemanusiaan" digodog) memohon dengan sangat para pengundang di bawah ini (yang terdaftar sampai 10 Nopember 1998) bersabar menunggu giliran jawaban. Undangan acara-acara terpaksa dimohon kearifannya untuk diskedul seirama dengan effisien dan effektifnya route perjalanan acara Cak Nun/Hamas/Kiai Kanjeng. Setiap lingkaran wilayah dirangkaikan menjadi satu putaran, agar mondar-mandirnya Cak Nun/Hamas/Kiai Kanjeng tidak terlalu boros waktu dan tenaga. Sehari maksimal 5 (lima) acara yang diperhitungkan pembagian waktunya di suatu lingkaran wilayah yang bisa dijangkau. Yang manusiawi sepertinya cukup 3 (acara) dalam sehari. Contoh terakhir (10 Nopember 1998), acara Cak Nun/Kiai Kanjeng/Hamas di Undip, kemudian IAIN &qu