Seri PadangBulan (130)
Berita dari Jakarta :
------------------------------------------------------------------------
Secara mendadak CN harus menjadi pembicara pada acara Soempah Pemoeda di TVRI Pusat yang disiarkan secara langsung ke seluruh Indonesia. Ini berarti acara Dialog dan Shalawat yang diselenggarakan oleh ibu-ibu pengajian Bina Amaliah, Cipete, Jakarta selatan (28/10/98) dengan sangat terpaksa harus sedikit bersabar untuk menunggu . Tapi itu tidak menjadi persoalan besar, karena ustadz Haddad Alwi, Sudrun dan Adib dari HAMAS sudah menemani para jamaah itu dengan lantunan shalawat mereka. Bahkan dengan antusias sekitar 150 jamaah itu mencatat syair-syair shalawat yang dituliskan Sudrun dan Adib di papan tulis.
Ketika akhirnya CN tiba di lokasi, para jamaah tersebut sudah tidak ragu lagi untuk mengikuti shalawatan. Walaupun sudah berumur, tetap saja terlihat semangat di mata mereka. Kerinduan hati untuk "bertemu" Rasulullah SAW seperti sudah tak tertahankan. Menahan diri dari godaan duniawi tampaknya menjadi tema sentral dialog siang itu. Para ibu itu sangat responsif dengan hal-hal yang disampaikan CN. "Tolong ibu-ibu bisa membedakan antara kepentingan dan kebutuhan hidup. Ada satu hal prinsip yang membedakan antara keduanya. Kita makan jika hanya karena kita betul-betul merasa lapar, itu adalah kebutuhan hidup yang berdasar pada sunnah. Sedangkan keinginan kita untuk mengkonsumsi hal-hal yang sebenarnya tidak perlu bagi hidup kita, itu adalah suatu kepentingan yang bersumber pada hawa nafsu", demikian CN.
Acara berakhir pukul 14.00 WIB. Para ibu tersebut tampaknya masih belum menginginkan acara ini selesai. Terbukti CN dan HAMAS masih terus sibuk meladeni mereka untuk melakukan tanya jawab tentang banyak hal. Ini bisa dimaklumi, karena waktu pengajian yang tersedia tampaknya memang belum dapat mencukupi keinginan mereka untuk terus berdialog. (Set)
Berita dari Jakarta :
------------------------------------------------------------------------
Secara mendadak CN harus menjadi pembicara pada acara Soempah Pemoeda di TVRI Pusat yang disiarkan secara langsung ke seluruh Indonesia. Ini berarti acara Dialog dan Shalawat yang diselenggarakan oleh ibu-ibu pengajian Bina Amaliah, Cipete, Jakarta selatan (28/10/98) dengan sangat terpaksa harus sedikit bersabar untuk menunggu . Tapi itu tidak menjadi persoalan besar, karena ustadz Haddad Alwi, Sudrun dan Adib dari HAMAS sudah menemani para jamaah itu dengan lantunan shalawat mereka. Bahkan dengan antusias sekitar 150 jamaah itu mencatat syair-syair shalawat yang dituliskan Sudrun dan Adib di papan tulis.
Ketika akhirnya CN tiba di lokasi, para jamaah tersebut sudah tidak ragu lagi untuk mengikuti shalawatan. Walaupun sudah berumur, tetap saja terlihat semangat di mata mereka. Kerinduan hati untuk "bertemu" Rasulullah SAW seperti sudah tak tertahankan. Menahan diri dari godaan duniawi tampaknya menjadi tema sentral dialog siang itu. Para ibu itu sangat responsif dengan hal-hal yang disampaikan CN. "Tolong ibu-ibu bisa membedakan antara kepentingan dan kebutuhan hidup. Ada satu hal prinsip yang membedakan antara keduanya. Kita makan jika hanya karena kita betul-betul merasa lapar, itu adalah kebutuhan hidup yang berdasar pada sunnah. Sedangkan keinginan kita untuk mengkonsumsi hal-hal yang sebenarnya tidak perlu bagi hidup kita, itu adalah suatu kepentingan yang bersumber pada hawa nafsu", demikian CN.
Acara berakhir pukul 14.00 WIB. Para ibu tersebut tampaknya masih belum menginginkan acara ini selesai. Terbukti CN dan HAMAS masih terus sibuk meladeni mereka untuk melakukan tanya jawab tentang banyak hal. Ini bisa dimaklumi, karena waktu pengajian yang tersedia tampaknya memang belum dapat mencukupi keinginan mereka untuk terus berdialog. (Set)
Comments