Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2015

KEDAULATAN MANUSIA MAIYAH

Maiyah adalah cara belajar kehidupan yang unik. Keunikan tersebut terlihat pada beberapa ciri yang melekat pada Maiyah, di antaranya: ‘Tidak bersifat otoritatif’, ‘Motif berkumpulnya yang menegasikan motif-motif yang ada selama ini’, dan ‘dibangunnya semangat mencari apa yang benar, bukan siapa yang benar.’ Yang dimaksud ‘Tidak bersifat otoritatif’ adalah di dalam Maiyah siapa saja bisa dan boleh berbicara. Berbeda pada komunitas atau organisasi lainnya, yang lazimnya orang disodori ‘ini lho yang benar’, di Maiyah semua teori dilontarkan. Masing-masing orang yang akan mengujinya di dalam pengalaman hidup. Teori-teori, pengetahuan, dan pandangan yang dilontarkan sebagai diskursus untuk mencari kebenaran masing-masing. Dalam proses pembelajaran yang unik itu, maiyah cenderung menempatkan kasus perkasus hanya sebagai contoh, sehingga tidak terjeseret dalam wilayah pro-kontra, mendukung-menolak, memihak-m

Peneguhan Kembali Kemerdekaan Manusia Maiyah

Bismillahi-Rahmanir-Rahim, Bismillahi-‘Alimil-Hakim, Bismillahil-‘Adlil-Matin, Bismillahil‘Azizin-Nashir, Bismillahil-Mubinil-Khobi, Bismillahir-Robbil-Qodir Dengan ini saya kukuhkan kembali posisi Maiyah yang membangun dan menjaga Kedaulatan Manusia pada diri siapapun saja , dalam mengelola kehidupan pada formasi dan skala apapun, serta dalam mendaulatkan perhubungannya dengan Allah swt. Maiyah menjaga bahwa Kedaulatan itu tidak dicampuri oleh siapapun termasuk dan terutama oleh saya . Antara Manusia dengan Dunia, antara Manusia dengan Indonesia, hendaknya tidak ada Emha. Juga antara Manusia dengan Allah, hanya ada Rasulullah, tidak boleh diganggu atau dicampuri oleh siapapun terutama Emha. Di Maiyah tidak ada pengkultusan, fanatisme buta, feodalisme serta berbagai kemudaratan lainnya. Manusia Jamaah Maiyah merdeka dari Mbah Nun, CN, Emha atau saya , dari dan pada arti apapun. Dari jarak pandang saya, terdapat tiga satuan,