Seri PadangBulan (124)
AL-HIKAM "MENGGODOK" MAHASISWA MALANG
Berita dari Malang :
------------------------------------------------------------------------
KH.Hasyim Muzadi, punya kegelisahan terhadap "gejala kota pelajar" yang disandang Malang. Karena kecenderungan yang berkembang---terutama mahasiswa---semakin tinggi ilmunya, semakin jauh dari fundamen agama.
Maka kami kemudian mendirikan Pesantren Al-Hikam, dimana santrinya adalah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Malang,・ujar KH.Hasyim Muzadi, yang juga ketua PWNU Jatim, saat memberi pengantar pada acara Dialog dan Shalawat yang diisi Emha Ainun Nadjib dan tim Hamas, 25 Oktober, pagi lalu. Pola yang diterapkan, semua santrinya bebas kuliah sesusi jam kuliah masing-masing, dan hanya pada malam hari dan saat tidak kuliah mereka kemudian memperdalam dan mengkaji masalah-masalah agama. "Ternyata dari tahun ke tahun peminatnya terus bertambah,"kata salah seorang pengurus.
Maka, Emha yang hadir sambil bersholawat dan berdialog kemudian mempertajam diskusi pagi hari itu dengan mengajak para santri untuk tidak membedakan antara ilmu agama dan ilmu umum. "Tidak mungkin keduanya bisa dipisahkan. Mempelajari ilmu tumbuh-tumbuhan bukan berarti belajar ilmu umum, namun juga ilmu agama. Karena ini menyangkut ciptaan Allah, kebesaran Allah, dst.," (Hil)
AL-HIKAM "MENGGODOK" MAHASISWA MALANG
Berita dari Malang :
------------------------------------------------------------------------
KH.Hasyim Muzadi, punya kegelisahan terhadap "gejala kota pelajar" yang disandang Malang. Karena kecenderungan yang berkembang---terutama mahasiswa---semakin tinggi ilmunya, semakin jauh dari fundamen agama.
Maka kami kemudian mendirikan Pesantren Al-Hikam, dimana santrinya adalah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Malang,・ujar KH.Hasyim Muzadi, yang juga ketua PWNU Jatim, saat memberi pengantar pada acara Dialog dan Shalawat yang diisi Emha Ainun Nadjib dan tim Hamas, 25 Oktober, pagi lalu. Pola yang diterapkan, semua santrinya bebas kuliah sesusi jam kuliah masing-masing, dan hanya pada malam hari dan saat tidak kuliah mereka kemudian memperdalam dan mengkaji masalah-masalah agama. "Ternyata dari tahun ke tahun peminatnya terus bertambah,"kata salah seorang pengurus.
Maka, Emha yang hadir sambil bersholawat dan berdialog kemudian mempertajam diskusi pagi hari itu dengan mengajak para santri untuk tidak membedakan antara ilmu agama dan ilmu umum. "Tidak mungkin keduanya bisa dipisahkan. Mempelajari ilmu tumbuh-tumbuhan bukan berarti belajar ilmu umum, namun juga ilmu agama. Karena ini menyangkut ciptaan Allah, kebesaran Allah, dst.," (Hil)
Comments