Air yang mereka tadahi dari Mataair Maiyah mungkin sekedar
dijadikan minuman untuk kesegaran di tenggorokan hidup bersama keluarga.
Untuk peluasan dan pendalaman ilmu kehidupan. Untuk racikan baru
kesehatan dan pengobatan. Untuk meningkatkan kualitas Ziro’ah, eksplorasi kreativitas Shina’ah dan respons terhadap perubahan tata penghidupan Tijaroh. Atau bisa juga untuk penghimpunan energi zaman melawan kedhaliman nasional dan global. Bahkan lebih menyeluruh, bulat, kaffah sekaligus detail dan ‘serbuk’.
Tetapi skala mereka sebatas “wala tansa nashibaka minad-dunya”. Tumpuan mereka adalah “innalloha ‘ala kulli syaiin qodir”.
Koridor ilmu mereka adalah kesadaran bahwa pelaku utama perubahan
adalah Allah sendiri. Serta takkan mereka lukai atau retak-kan nikmat
Allah berupa perkenan Al-Muhtadin dan ikhtiar Al-Mutahabbina Fillah.
Comments