Mataair Maiyah melahirkan Al-Muhtadin, hamba-hamba yang dihidayahi oleh Allah. Kemudian berhimpun menjadi Al-Mutahabbina Fillah,
hamba-hamba yang saling mencintai semata-mata karena Allah. Bersaudara
tidak karena hubungan darah, kesamaan golongan atau motivasi kekuasaan
dan transaksi keduniaan.
Mereka bersaudara dan merawat persaudaraan fid-dunya wal-akhirah, kholidina fiha abada,
dalam keadaan berdiri, duduk atau berbaring. Dalam kemudahan atau
kesulitan, kemiskinan atau kekayaan, kesedihan atau kegembiraan, dalam
kepungan kegelapan atau limpahan cahaya. Mereka mengalir dalam getaran
bersama. Mereka bergetar di aliran yang sama.
https://www.caknun.com/2017/mataair-maiyah-dua-dari-sepuluh/
Comments