Sahabat kita yang lain adalah seorang pemuda gagah namun pekerja keras. Ia mahasiswa (Agronomi di satu universitas swasta Malang, Jawa Timur), namun tak malu bekerja kasar. Ia putra keenam dari sembilan bersaudara, mengerti kedua orang-tuanya rnemanggul beban terlampau berat, sehingga ia memutuskan untuk ikut mengurangi beban itu. Setidak-tidaknya mungkin ia malu: Wong mahasiswa itu agent of social change, elite intelektual dan calon pemimpin bangsa kok numpang makan dan minta biaya sekolah kepada orang tua yang pendidikannya rendah dan melarat. Mosok ujung tombak era industrialisasi dan globalisasi kok nyusu pada orang agraris-tradisional. Banyak macam usaha ia tempuh. Makelaran, dagang kecil-kecilan, namun masih belum sumbut untuk keperluan sehari-hari dan biaya kuliah yang merupakan idaman orang tua. Pernah juga ngenger ke sejumlah orang kaya, tapi belum saling ada kecocokan. Apa yang ia idamkan adalah seandainya ada yang bersedia meminjami modal, dengan perjanjian dan prosedur yang...
Blog ini Insya Allah dapat digunakan sebagai media untuk gudang dokumentasi Padhang mBulan Net milist (padhang-mbulan@yahoogroups.com) juga newsletter Kenduri Cinta (kenduricinta@yahoogroups.com) Terima kasih utk teman2 PmBNet yg telah selama ini posting utk Padhang mBulan Net, juga media2 online yang telah membantu kami untuk mengkoleksi tulisan2 Cak Nun. Mudah-mudahan bermanfaat untuk kita semua.