Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 1998

SILATURAHMI EMHA DENGAN PARA WNI KETURUNAN

Seri PadangBulan (118) SILATURAHMI EMHA DENGAN PARA WNI KETURUNAN Berita dari Tulungagung : ------------------------------------------------------------------------ Sehari empat acara di Malang, Blitar dan Tulungagung, adalah sudah di luar batas. Tapi toh di sela-sela acara di Hotel Regent, Malang, Wonodadi Blitar, STAIN Tulungagung, dan Pondok pengobatan Gus Nachrowi, Tulungagung, Emha masih sempat 'dibajak' 20 pengusaha keturunan Cina. Dalam pertemuan sekitar 1 jam di sebuah restoran, para pengusaha/pemilik sejumlah bus, pengacara, notaris dan sejumlah pengusaha lainnya, mereka tak mau menyia-nyiakan waktu untuk berdialog dan mengeluhkan adanya sejumlah selebaran yang memfitnah mereka. Baik terkait dengan partai ataupun usaha mereka. "Ya sudah, yang penting sampeyan semua bekerja dengan baik. Tetap dekat dengan rakyat. Sering berkomunikasi dengan para tokoh masyarakat. Insya Allah terhindar dari kesalahpahaman," papar Emha. "Tapi bagaimana dengan partai-partai?

MERINDUKAN SAUDARANYA

Seri PadangBulan (117) MERINDUKAN SAUDARANYA Berita dari Pakisaji ------------------------------------------------------------------------ Gema shalawat terkumandang dimana-mana. Keindahan yang tidak ada bandingannya dimuka bumi ini. Tidak ada penderitaan, kesedihan, dan kesusahan. Wajah-wajah yang bersinar dan berseri-seri tumpah ruah, ingat akan Ke-Agungan Sang Pencipta dan Rasul-Nya. Itulah gambaran acara peresmian Kampus SLTP Budi Mulia, Malang, akhir oktober lalu. Emha Ainun Nadjib yang didaulat meresmikan disambut hangat dengan shalawat. Satu persatu berusaha untuk bisa menyalami, memegang, ataupun hanya menyentuh Cak Nun. Gambaran manusia yang sangat merindukan saudaranya. Satu hal yang tidak akan terlupakan---bersamaan acara itu--- adalah saat Irina Suprapto mengucapkan dua kalimat syahadat. Haru biru menyelimuti saat itu. Berpuluh-puluh manusia meneteskan air mata menyaksikan kejadian itu. Disaat Islam sedang dipukul dari berbagai arah, dicaci maki dari segala sisi, dan orang-

CATATAN HITAM TRAGEDI SEMANGGI

Seri PadangBulan (116) CATATAN HITAM TRAGEDI SEMANGGI ------------------------------------------------------------------------ Catatan Hitam Tragedi Semanggi : Perjuangan Mahasiswa Baru Mulai, Hari Depan Di Tangan Mereka Assalamu'Alaikum Wr. Wb. (1) Masa Depan di Tangan Mahasiswa Tragedi Semanggi adalah momentum awal perjuangan mahasiswa. Dan sepanjang mereka sadar menjaga kemurnian perjuangan mereka, maka dengan segala kekurangan mereka yang khas kaum muda: demi Allah hari depan adalah milik mereka, demi Allah Indonesia masa depan adalah apa yang mereka ucapkan di permukaan jalanan sejarah hari-hari ini. Mungkin benar orang yang mengatakan bahwa Gerakan 10 Nopember 1998 mahasiswa lebih tepat dilakukan pada pertengahan Mei atau paling lambat 22 Mei 1998, di mana delegitimasi Suharto dibarengi dengan delegitimasi 'produser'nya yakni MPR, bersamaan dengan pengalihan kekuasaan dari keduanya ke MPR-Sementara yang entah bernama Dewan Negara atau Komite Reformasi yang bertugas me

KERUSUHAN DESEMBER 1998 JANUARI 1999 DAN PERTEMUAN KENEGARAWANAN

Seri PadangBulan (115) KERUSUHAN DESEMBER 1998 JANUARI 1999 DAN PERTEMUAN KENEGARAWANAN ------------------------------------------------------------------------ Dengan melupakan kejengkelan atas anggapan subyektif Pemerintah RI yang merasa telah mampu menguasai keadaan, juga semua pihak yang merasa bahwa benturan nasional sudah reda -- kami terus memohon kepada Allah swt. dan akan mengadakan acara syukuran besar jika bulan Desember 1998 dan Januari 1999 Indonesia terhindar dari kerusuhan besar atau kecil. Kami akan lebih mengintensifkan kegiatan keliling nusantara bertemu langsung dengan rakyat kecil jika yang mengerikan itu terjadi. Di Republik yang hampir total disorganized ini kami berharap akan ada upaya 'gencatan senjata' untuk melokalisir konflik nasional, umapamanya melalui inisiatif Pertemuan Kenegarawanan. Pertemuan ini tidak pada level konstitusi, karena terbukti kekakuan konstitusi itu sendirilah yang meminta korban begitu banyak pada peristiwa 12 dan 13 November 199
Seri PadangBulan (115) KERUSUHAN DESEMBER 1998 JANUARI 1999 DAN PERTEMUAN KENEGARAWANAN ------------------------------------------------------------------------ Dengan melupakan kejengkelan atas anggapan subyektif Pemerintah RI yang merasa telah mampu menguasai keadaan, juga semua pihak yang merasa bahwa benturan nasional sudah reda -- kami terus memohon kepada Allah swt. dan akan mengadakan acara syukuran besar jika bulan Desember 1998 dan Januari 1999 Indonesia terhindar dari kerusuhan besar atau kecil. Kami akan lebih mengintensifkan kegiatan keliling nusantara bertemu langsung dengan rakyat kecil jika yang mengerikan itu terjadi. Di Republik yang hampir total disorganized ini kami berharap akan ada upaya 'gencatan senjata' untuk melokalisir konflik nasional, umapamanya melalui inisiatif Pertemuan Kenegarawanan. Pertemuan ini tidak pada level konstitusi, karena terbukti kekakuan konstitusi itu sendirilah yang meminta korban begitu banyak pada peristiwa 12 dan 13 November 199
Seri PadangBulan (114) IBADAH RAHASIA ------------------------------------------------------------------------ Kalau kita membaca syahadat, melakukan shalat, berhaji atau menyampaikan zakat -- yang tak bisa dilihat orang adalah kandungan hati dan muatan pikiran kita tatkala melakukan itu semua. Tapi ibadah puasa, misalnya, hampir keseluruhannya merupakan sirr, sirrun, asrar, atau rahasia. Selain Allah, hanya masing-masing orang yang mengetahui apakah ia benar-benar berpuasa atau tidak. Kalau orang pergi ke masjid dan menjalankan gerak gerik tertentu, kita tahu bahwa ia bersembahyang. Tapi kalau orang makan sahur dan sorenya makan saat maghrib, itu tidak pasti merupakan pertanda bahwa ia berpuasa. Oleh karena itu tidak mustahil kalau yang hadir di sebuah acara buka puasa bersama ternyata tak seorangpun yang berpuasa. Kenyataan seperti itu kira-kira apa julukannya: memprihatinkan, menyedihkan, mengasyikkan, atau menggelikan? Saya tidak bisa menduga apa kata Allah dan seberapa riuh dialog
Seri PadangBulan (113) BULAN TIDAK SUCI ------------------------------------------------------------------------ Kita menghormati Ramadhan dengan selalu menyebutnya sebagai Bulan Suci Ramadhan. Mungkin karena Ramadhan memang khas. Ramadhan mengandung malam seribu bulan. Bulan penuh kekhusyukan, padanya Al-Qur'an diturunkan, dan Allah sendiri begitu posesif terhadap ibadah puasa dengan mengemukakan bahwa ibadah yang satu ini khusus untukNya. Apakah bulan yang selain Ramadhan boleh kita sebut bulan tidak suci? Apakah Syawal bukan bulan suci, padahal padanya justru para pelaku puasa yang sukses mencapai kesucian atau kefitrihannya kembali? Apakah bulan tatkala Rasulullah dilahirkan ke dunia bukan bulan suci? Apakah ada bulan yang tidak suci? Apakah ada tahun, hari, jam, menit, detik, sekon atau waktu ciptaan Allah yang tidak suci? Apa sesungguhnya konsep dan pengertian tentang kesucian?

BERPUASA DI DUNIA BERHARI RAYA DI SURGA

Seri PadangBulan (112) BERPUASA DI DUNIA BERHARI RAYA DI SURGA ------------------------------------------------------------------------ Kalau Anda memperkenankan saya omong ideal, maka yang paling top bagi kehidupan manusia di hadapan Allah adalah menjalankan puasa selama hidup di dunia, agar kita bisa berhari raya di sorga. Maksud saya, tentu, puasa dalam arti luas. Tidak saya sebut berhari raya di akhirat, karena tidak ada kemungkinan untuk berhari raya di neraka. Kalau kita masuk neraka, itu bukan berhari raya. Keberadaan di neraka mungkin justru merupakan pengalaman puasa puncak, gara-gara selama hidup di dunia kita maunya berhari raya melulu, maunya pesta pora terus, bersenang-senang, menghambur-hamburkan rejeki anugerah Tuhan....Kita bersikap acuh tak acuh terhadap informasi Tuhan tentang sorga, serta meremehkan pemberitahuan mengenai dahsyatnya neraka.

MENOMERSATUKAN KEMERATAAN

Seri PadangBulan (110) MENOMERSATUKAN KEMERATAAN ------------------------------------------------------------------------ Apakah kalau Ramadhan berlalu, Anda masih ingat puasa? Puasa adalah prinsip dan moral perilaku yang bisa diaktualisasikan, yang kita wujudkan dalam kehidupan, melalui sistem perilaku, mekanisme sosial serta segala tatanan kehidupan bersama, kapan saja dan di mana saja. Misalnya ideologi kenegaran dan kemasyarakatan yang menomersatukan distribusi dan pemerataan, sesungguhnya itu merupakan manifestasi dari prinsip puasa. Karena kuat kita bisa genggam kekuasaan sampai setingkat itu, kita bisa rengkuh omset ekonomi sangat tinggi, kita bisa bisa mentang-mentang atas orang lain di banyak sektor. Tapi karena eksistensi dan kepentingan diri kita ini kalah penting dibanding keperluan bersama dan kebahagiaan kolektif, maka kita mempuasainya. Semakin tinggi kadar puasa sosial kita, semakin luas radius puasa horisontal kita -- maka darajah dan karamah akan melejitkan kita semak

MENOMERDUAKAN KENIKMATAN PRIBADI

Seri PadangBulan (109) MENOMERDUAKAN KENIKMATAN PRIBADI ------------------------------------------------------------------------ Kewajiban atau keseyogyaan berpuasa tak terbatas pada bulan Ramadhan. Puasa itu kapan saja. Kita bisa dan boleh membeli ranjang dan kasur tidur seharga 65 juta rupiah. Tapi kita pilih yang harganya satu juta rupiah saja. Itulah puasa. Kepekaan untuk melihat kemashlahatan sosial, dan kita pilih itu, kita letakkan di atas kenikmatan pribadi. Kita mengerti bahwa sisa yang 64 juta rupiah lebih afdhal dan barakah jika kita manfaatkan untuk keperluan lain yang lebih rasional dalam konteks bahwa kita ini makhluk sosial. Kita infaq - kan uang itu bagi kepentingan orang banyak untuk menggapai nilai moral dan karomahnya lebih tinggi. Kita memperoleh kematangan puasa dan kedewasaan beragama, apabila kenikmatan pribadi telah kita nomerduakan sesudah kemashlahatan bersama. Tabungan sorga kita lebih melimpah, kalau memang kita ini percaya akan adanya sorga.

TOMBO ATI

Seri PadangBulan (108) TOMBO ATI ------------------------------------------------------------------------ Adalah Imam Nawawi, lengkapnya, Muhyiddin Abu Zakaria Yahya bin Syaraf bin Mary Hasan an-Nawawi dari Damascus, yang banyak menulis kitab-kitab hadits, fiqih dan tafsir al-Qur'an. Beliaulah yang menulis kitab Riy稘hus-Sh稷ih絜, Minh稻uth-Th稷ib絜", "Bust穗ul-Arif絜" dan masih banyak lagi lainnya. Hingga sekarang kitab-kitab tersebut masih aktif diajarkan di pondok-pondok pesantren salaf [dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indoen-sia oleh banyak penerbit. Dari karangan-karangan beliau itulah yang akhirnya saya temukan fatwa "Tombo Ati", yang dikutib di dua kitabnya yang berjudul "Al-Adzk穩" dan "At-Tiby穗"-dua kitab yang berbicara tentang dzikir dan tatacara membaca al-Qur'an. Maka dari sini pula kita dapat mengetahui, bahwa "Tombo Ati" itu ternyata karya Syaikh Ibrahim al-Khawwash, ditulis sejak lebih dari tujuh seten-gah aba

FUNDAMENTAL ECONOMY OK ? BAGAIMANA DENGAN FUNDAMENTAL AKHLAQ ??!!

Seri PadangBulan (107) FUNDAMENTAL ECONOMY OK ? BAGAIMANA DENGAN FUNDAMENTAL AKHLAQ ??!! ------------------------------------------------------------------------ Sebelum terjadi akrobat moneter yang kini melanda negeri ini, tentunya kita ingat betapa meyakinkannya keterangan para petinggi negeri ini tentang masih kuatnya Fundamental Economy kita, sehingga tidak perlu ada kecemasan massal dalam menyongsong berla-kunya open trade dalam waktu dekat mendatang ini. Setelah apa yang terjadi ini apakah masih relevan untuk meneliti kembali apakah memang betul fundamental economy kita cukup kuat atau tidak menghadapi berbagai bentuk gonjang-ganjing moneter? Saya tidak tahu. Namun saya yakin bahwa meskipun dikatakan bahwa fundamental economy kita cukup kuat, bahwa fundamental politik kita cukup kuat, bahwa fundamental sosial kita kuat betul, bahwa fundamen-tal budaya kita lumayan kuat, namun pada kenyataannya fundamental mental kita dan akhlaq kita masih amburadul, saya yakin semua pernyataan te

DARI MAKE UP KE MAKE UP

Seri PadangBulan (106) DARI MAKE UP KE MAKE UP ------------------------------------------------------------------------ Krisis ekonomi ini merupakan Salah satu produk dari krisis yang sudah berlangsung puluhan tahun. Apa itu? Yakni krisis politik dan krisis kebudayaan. Krisis politik yang saya Maksudkan adalah, ketika kita bicara demokrasi, yang kita lakukan ternyata feodalisme, yang kita kerjakan jebul peternalisme. Kita ngomong ndaki-ndakik tentang republik, tapi yang kita lakukan bersama mensemukan lembaga-lembaga demokrasi. Kita bikin lembaga seperti MPR/DPR sebenarnya tidak punya eksistensi yang independen, dia tergantung pada puncak pimpinan eksekutif. Jadi Trias politika akhirnya hanya performa, hanya cat, make up, didandani ben kaya republik, begitu berwudlu, cuci muka, jebul kerajaan. Itu yang saya sebut krisis politik. Untuk mengatasi krisis moneter, kita harus mendata kembali semua kekayaan terutama yang berada di kantongnya kelas kakap. Setelah itu, kalau saya jadi pemerint

BANK PERMASALAHAN WONG CILIK

Seri PadangBulan (105) BANK PERMASALAHAN WONG CILIK ------------------------------------------------------------------------ Setelah sekitar tiga jam berlangsung pengajian Padhang mBulan, bukan berarti pengajian umum itu berakhir. Masih ada pengajian penyampaian masalah para jamaah, setelah pengajian Padhang mBulan ditutup dengan do'a dan bubarnya ribuan jamaah. Pengajian season kedua ini hanya dihadiri beberatus jamaah. Para Mustadh'afin ini memilih Cak Nun sebagai media dan ruang pengeluaran masalah yang ada dalam diri mereka. Mulai dari permasalahan pribadi sampai permasalhan orang banyak terkumpul dalam kekomple-kan. Di dalam dinginnya udara Menturo pada malam hari Cak bersila dengan berpakaian santai dan berkopyah. Tampak dia sesekali diam sambil memegang sebatang Dji Sam Soe. entah pada saat itu dia berpikir dengan alam pikirannya ataukah dia berkutat dalam keasyikan pencarian ilham. Setelah beberapa saat mendengar masalah dan setelah kediamaanya mencari pemecahan masalah

PENGANTAR

Seri PadangBulan (104) PENGANTAR ------------------------------------------------------------------------ Para pengunjung Padangbulan-Net yth, Sambil menunggu tulisan-tulisan baru Cak Nun yang sangat susah dicarikan waktunya karena padatnya kesibukan di berbagai daerah (baca Skedul Nopember 1998, misalnya), juga menurut Cak Nun "saya masih sedang menunggu Indonesia membusuk dulu..." -- maka berikut Redaksi muatkan rubrik ARSIP yang memuat tulisan-tulisan lama di Padang Bulan, baik yang dibikin oleh para penyumbang maupun oleh Cak Nun sendiri -- yang insyaallah isinya tetap relevan sampai hari ini untuk Indonesia yang makin amburadul ini. Wassalam, Redaktur Padangbulan-Net

Cak Nun : "Tuhan Sedang Memilih"

Seri PadangBulan (103) Cak Nun : "Tuhan Sedang Memilih" ------------------------------------------------------------------------ Setiap kali tampil di depan publik, kiai mbeling Emha Ainun Nadjib, budayawan yang akrab dipanggil Cak Nun ini, dimanapun selalu dielu-elukan umat. Karena kharisma namanya, dan konsistensi keislaman Emha, diakui dan diterima semua golongan. Dan kemarin, merupakan catatan sejarah bagi masyarakat Lamteng dan Emha sendiri, tampil tanpa rintangan di Metro --tidak seperti masa-masa sebelumnya yang selalu gagal berceramah di daerah ini karena cekal-- dan sambutan massa-pun luar biasa. Ribuan umat Islam Lamteng tumpah di Stadion Tejosari Bantul-Metro, khusuk mendengarkan ceramah Emha, tampilan gamelan kiai Kanjeng, dan gema sholawatan kelompok Hamas. Tak luput juga, Emha memboyong istrinya artis Novia Kolopaking. Di depan para pejabat daerah, ulama, dan ribuan massa itu, Emhapun tanpa sungkan "menggarap" Novia dengan sindiran-sindiran nakalnya, d

SYUKURAN DAN DOA DEG-DEGAN REFORMASI

Seri PadangBulan (101) SYUKURAN DAN DOA DEG-DEGAN REFORMASI ------------------------------------------------------------------------ Dengan optimisme, saya memandang bertemunya empat tokoh nasional, Gus Dur, Amin Rais, Sri Sultan Hamengkubhuwono X dan Megawati Sukarnoputri yang melahirkan "Deklarasi Ciganjur" merupakan salah satu puncak sukses reformasi, sesudah puncak-puncak sukses lain sebelumnya. Dan, lagi-lagi kaum mahasiswa yang berjasa atas semua itu. Mahasiswa yang mencetuskan dan mempelopori reformasi, mahasiswa pula yang senantiasa memuncaki sukses-suksesnya. Mahasiswa yang "angon" keempat tokoh itu agar bertemu, sebagaimana kaum muda perintis kemerdekaan RI menculik dan menyandera Bung Karno untuk memproklamasikan kemerdekaan negeri yang rakyatnya sangat malang ini. Di kalangan masyarakat Padang Bulan, Hamas, Zaituna, Kiai Kanjeng dan semua lingkarannya selalu terdapat rasa syukur dan optimisme yang kalah diomongkan kira-kira seperti ini: "Apa yang ki

DARI DEWAN NEGARA, PENGADILAN SUHARTO, HINGGA KONFLIK PASCA SI-MPR

Seri PadangBulan (100) DARI DEWAN NEGARA, PENGADILAN SUHARTO, HINGGA KONFLIK PASCA SI-MPR ------------------------------------------------------------------------ Bagaimana Cak Nun menanggapi semakin ruwetnya reformasi, bentrokan dan konflik yang semakin berkepanjangan, terutama yang memuncak pada SI-MPR? Tentu saja sangat berprihatin. Sejak jauh sebelumnya kita sudah tahu dan merasa itu akan terjadi. Resiko semacam itu tentunya juga sudah diketahui dan diperhitungkan oleh semua pihak. Saya tidak bisa berbuat apa-apa, karena saya ini "junior", saya tidak dipercaya oleh pemerintah, oleh tokoh-tokoh reformis, oleh mahasiswa, oleh LSM dan pers. Saya ini hanya anak kecil dan hanya ada di "garis belakang", hanya bisa mbantuin kecil-kecilan kepada rakyat langsung. Apakah SI-MPR itu sendiri Cak Nun setuju? Sejak Suharto belum turun saya sudah umumkan teori "es balok". Kalau sebagai pemilik warung es ada menerima kiriman es balok ada (maaf, ibaratnya: ) tainya, te

RAKYAT INDONESIA, SILAHKAN SIAP-SIAP PERANG SAUDARA ATAU MENJADI PELANDUK ABADI

Seri PadangBulan (99) RAKYAT INDONESIA, SILAHKAN SIAP-SIAP PERANG SAUDARA ATAU MENJADI PELANDUK ABADI ------------------------------------------------------------------------ 1. Sudah tidak ada kelompok, golongan dan kekuatan politik, baik yang sedang berkuasa maupun yang bernafsu dan berjuang untuk mengganti kekuasaan: yang memfokuskan diri pada kepentingan rakyat dan penyelamatan ekonomi negara. 2. Pemutar-balikan fakta yang menyangkut reformasi, kerusuhan, penculikan, perkosaan, pembunuhan massal, sampai soal sembako dan segala kenyataan politik , ekonomi dan hukum sudah hampir tiba di puncaknya. 3. Penyebaran iklim kebencian dan kepicikan dengan arah dan target yang dijungkir-balikkan sudah hampir sampai pada klimaknya. Kegelapan menuju sempurna. 4. Moral para pelaku politik, termasuk massa muda kaum reformis, sudah hancur, ditenggelamkan oleh nafsu berkuasa, kebodohan dan kejahatan politik, juga oleh ribuan kondom di gedung MPR. 5. Percaturan politik nasional sudah dikuasai sepenu

MOHON BERSABAR

Seri PadangBulan (98) MOHON BERSABAR ------------------------------------------------------------------------ Markas Hamas, Padangbulan, Kiai Kanjeng, Cak Nun, (tempat program-program "Shalawat, Bernyanyi, Pendidikan Politik, Jamaah Ekonomi, Silaturahmi Kebangsaan danKemanusiaan" digodog) memohon dengan sangat para pengundang di bawah ini (yang terdaftar sampai 10 Nopember 1998) bersabar menunggu giliran jawaban. Undangan acara-acara terpaksa dimohon kearifannya untuk diskedul seirama dengan effisien dan effektifnya route perjalanan acara Cak Nun/Hamas/Kiai Kanjeng. Setiap lingkaran wilayah dirangkaikan menjadi satu putaran, agar mondar-mandirnya Cak Nun/Hamas/Kiai Kanjeng tidak terlalu boros waktu dan tenaga. Sehari maksimal 5 (lima) acara yang diperhitungkan pembagian waktunya di suatu lingkaran wilayah yang bisa dijangkau. Yang manusiawi sepertinya cukup 3 (acara) dalam sehari. Contoh terakhir (10 Nopember 1998), acara Cak Nun/Kiai Kanjeng/Hamas di Undip, kemudian IAIN &qu

BERSAMA EMHA AINUN NADJIB, HAMAS, KIAI KANJENG, ZAITUNA DAN HAMAS

Seri PadangBulan (97) BERSAMA EMHA AINUN NADJIB, HAMAS, KIAI KANJENG, ZAITUNA DAN HAMAS ------------------------------------------------------------------------ Mohon Bimbingan Allah swt., Minta Pertolongan Rasulullah saaw., Komunikasi Kebangsaan, Pendidikan Politik, Sinergi Ekonomi, Kemesraan Kemanusiaan. Acara Nopember 1998. Jumat, 06 Nov 1988 : Bulan Priangan Tasikmalaya, Jabar Pk.19.00 WIB Sabtu, 07 Nov 1998:Yayasan Nurul Falah Cilengsi,Bogor Pk.19.00 WIB @ Ahad , 08 Nov 1998 : Silaturahmi Umat Islam Metro,Lampung Pk.09.00 WIB @ SMU Al Kautsar Bandarlampung Pk.14.00 WIB @ Senin, 09 Nov 1998 : Acara keluarga Jakarta Selasa, 10 Nov 1998 : Fakultas Hukum Undip Semarang Pk.10.00 WIB Alun-alun Pati Jateng Pk.19.00 WIB @ Pesantren Grobogan Pk.23.00 WIB @ Rabu, 11 Nov 1998 : Acara keluarga JakartaKamis,12 Nov 1998 : Al-Ghozaly Bogor Pk.10 WIB *) Jumat, 13 Nov 1998: Acara keluarga Jakarta Sabtu, 14 Nov 1998 : Remas At-Taqwa, Ngimbang, Lamongan Pk.09.00 WIB @ *) PMII Bojonegoro Pk.13.00 WIB

SYUKURAN DAN DOA DEG-DEGAN REFORMASI

Seri PadangBulan (101) SYUKURAN DAN DOA DEG-DEGAN REFORMASI ------------------------------------------------------------------------ Dengan optimisme, saya memandang bertemunya empat tokoh nasional, Gus Dur, Amin Rais, Sri Sultan Hamengkubhuwono X dan Megawati Sukarnoputri yang melahirkan "Deklarasi Ciganjur" merupakan salah satu puncak sukses reformasi, sesudah puncak-puncak sukses lain sebelumnya. Dan, lagi-lagi kaum mahasiswa yang berjasa atas semua itu. Mahasiswa yang mencetuskan dan mempelopori reformasi, mahasiswa pula yang senantiasa memuncaki sukses-suksesnya. Mahasiswa yang "angon" keempat tokoh itu agar bertemu, sebagaimana kaum muda perintis kemerdekaan RI menculik dan menyandera Bung Karno untuk memproklamasikan kemerdekaan negeri yang rakyatnya sangat malang ini. Di kalangan masyarakat Padang Bulan, Hamas, Zaituna, Kiai Kanjeng dan semua lingkarannya selalu terdapat rasa syukur dan optimisme yang kalah diomongkan kira-kira seperti ini: "Apa yang ki

BANYUWANGI DAN DENDAM SEJARAH

Seri PadangBulan (96) BANYUWANGI DAN DENDAM SEJARAH ------------------------------------------------------------------------ 1. Kejadian pembunuhan massal di Banyuwangi dan wilayah-wilayah lain terdiri atas empat (4 lapis). Pertama, dilakukan oleh suatu jaringan subversif dengan skenario dan target tertentu, dikerjakan secara canggih dan sistematis. Kedua, suatu kelompok lain membonceng melakukan pembunuhan untuk turut mengail di air keruh. Ketiga, terdapat pendompleng swasta, untuk melampiaskan dendam pribadi. Keempat, masyarakat yang termakan isyu sehingga main hakim sendiri. 2. Terdapat sekurang-kurang sembilan (9) kemungkinan pelaku, tapi masing-masing asumsi atau hipotesis ini ada titik lemahnya, sehingga harus dilacak secara analitis-logis. Kesatu, PKI bawah tanah. Kedua, kelompok yang berkepentingan untuk memecah belah NU. Ketiga, desoliditasi kekuatan Promeg yang diperhitungkan akan mengganggu establishment kekuasaan dan memecah belah Ummat Islam sampai tingkat yang sangat para

MASA DEPAN REFORMASI INDONESIA

Seri PadangBulan (95) MASA DEPAN REFORMASI INDONESIA ------------------------------------------------------------------- 1. Reformasi Indonesia '98 akan terus memberikan kemudlaratan kepada rakyat Indonesia apabila para pelaku elite-nya dan pasukan kelas menengahnya tidak memperbaiki niatnya, memperbarui pilihan wacana dan pedoman sistem nilainya. 2. Reformasi Indonesia '98 akan terus memperbesar dan memperluas peta konflik nasional, apabila yang dikerjakan bukan demokrasi pembagian kekuasaan melainkan kompetisi pengambil-alihan kekuasaan. 3. Reformasi Indonesia '98 akan terus melahirkan destruksi sejarah, jika yang dipertahankan adalah pola berpikir yang destruktif, pola sikap yang mempersyaratkan ketiadaan pihak lain bagi keberadaan pihaknya. 4. Reformasi Indonesia '98 akan terus memproduksi perusakan dan pemusnahan yang sangat menyengsarakan rakyat tanpa pernah mampu memperjelas dan menyelesaikan, apabila konsentrasi para penguasa serta semua lainnya yang berkuasa bu